Selasa, 14 Februari 2017

Hidup itu adalah...

Hidup ini adalah sebuah pilihan, antara keimanan dan kekafiran, antara kenyamanan dan ketidaknyamanan, antara kebaikan dan keburukan, antara amanah dan khianat, antara kekayaan dan kemiskinan. Semua sudah ada takdirnya masing-masing. Kita bisa berharap dan berkehendak untuk menjadi sesuatu yang kita inginkan. Kita boleh mencoba memilih takdir yang terbaik untuk kita. Kita bisa berharap tentang calon suami atau isteri kita. Kita boleh berharap akan kebaikan-kebaikan dari Allah untuk kita. Akan tetapi, realita yang akan berbicara dan memastikan tentang takdir kita. Karena Allah sudah menentukan apa dan bagaimana kita selama menjalani hidup dan kehidupan ini.
ent
Hari ini aku berpikir, tentang kekayaan dan kejayaan. . Tentang bagaimana seandainya aku menjadi orang yang kaya dan berjaya. Yang bisa melakukan apapun yang diinginkan. Yang bercita-cita setinggi langit yang tak berbatas.Bolehlah aku berandai-andai karena semua itu adalah halal hukumnya. Kekayaan. Semua manusia yang ada di muka bumi ini tidak ada yang tidak ingin dan berharap bisa menjadi kaya dan berjaya. Dengan kekayaan dan kejayaan yang dimiliki, manusia bisa membawa maslahat untuk umat, atau bahkan membawa kemudharatan dan ketidak nyamanan orang lain yang ada disekitarnya atau bahkan membuat kerusakan dimuka bumi ini. Akan tetapi, semua itu kita kembalikan kepada tujuan hidup kita dan tujuan penciptaan manusia dimuka bumi ini, sebagai khalifah dimuka bumi. Islam adalah jalan hidup yang terbaik untuk kita. Yang bisa mengatur dan mengendalikan hawa nafsu manusia. Dengan Al-Qur'an dan Al-Haditsnya telah membawa kemaslahatan di muka bumi ini. Karena tidaklah Allah menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya.

Dunia dalam genggaman. Itulah sebuah realita hidup yang ada pada saat ini. Semua  manusia berlomba-lomba untuk bisa menaklukkan dunia dan menjadi penguasanya. Allah sudah dinafiqkan. Dirinyalah yang seolah-olah menjadi tuan  menguasai dunia. Harta dan tahta adalah tujuan utama hidupnya.Fenomena seperti inilah yang semakin menjadikan manusia jauh dari rasa kasih sayang kepada sesama, egois dan mementingkan diri sendiri. Memanipulasi apapun demi mendapatkan rupiah. Kepekaan terhadap sekitar semakin berkurang dan bahkan bisa dikatakan hilang sama sekali. Yang ada dalam benaknya adalah aku harus...harus...dan harus....mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk bisa menguasai dunia. Sebuah kesalahan yang sudah dilakukan oleh manusia dalam memahami hakekat hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar