Rabu, 06 Maret 2013

Tips Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

Bahtera rumah tangga adalah sebuah "seni" dalam hidup ini. Terkadang berlayar tenang, terkadang
bergoncang-goncang karena terpaan angin dan ombak.Bahkan tidak menutup kemungkinan bahtera tersebut bisa hancur berkeping-keping jika hantaman yang menerpanya terlalu dahsyat.akan tetapi, jika bahtera tersebut bisa mengarungi angin dan ombak serta karang yang menerpa, Insya Allah akan sampai di pulau "harapan" dengan selamat.

Dalam kehidupan ini, tidaklah semudah yang kita bayangkan. Ketika awal pernikahan, kita mempunyai sebuah idealisme untuk rumah tangga kita nanti harus seperti apa. Realita berbicara lain. Semua berbalik tiga ratus enam puluh derajat. Idealisme yang kita miliki tidak mampu untuk meng-counter semua realita kehidupan yang ada di sekitar kita. Apalagi dengan berjalannya waktu, setahun, dua tahun sampai lima tahun adalah masa rawan dalam sebuah bahtera rumah tangga. Apabila masa tersebut bisa terlewati, Insya Allah semua akan baik-baik saja.

Berikut ada delapan tips yang Insya Allah bisa dijadikan acuan bagi pasangan suami isteri yang ingin agar rumah tangganya bisa harmonis, sakinah mawaddah warahmah. Tips tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meluruskan kembali niat
   Ketika kita menikah, yang perlu ditata pertama kali adalah niat kita, yaitu menikah karena ingin  
melaksanakan perintah Allah dan menjalankan sunnah Rasul. Artinya, ketika kita akan menikah, niat kita adalah untuk beribadah kepada-Nya dan bukan yang lain. Jika demikan yang ada dalam hati kita, Insya Allah kita akan mudah dalam mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga kita. Dalam kondisi susah ataupun senang, kita akan selalu bersyukur, tersenyum dan menerima dengan ikhlas apapun yang terjadi. Tidak akan pernah ada sedikitpun keluh kesah yang akan kita keluarkan kepada siapapun, termasuk Allah jika kita "menikmati" dan menerima kondisi rumah tangga kita dengan penuh keihklasan dan kesabaran plus rasa syukur. Kita akan selalu tersenyum dan tersenyum...kepada suami kita, kepada anak-anak kita dan kepada orang-orang disekitar kita. Kita akan membawa rahmat untuk orang-orang yang ada disekitar kita. Rahmat untuk semesta alam.

2. Selalu berpegang pada Qur'an dan Sunnah
    Setelah meluruskan niat, yang lebih penting lagi adalah kembali menata hati kita untuk tetap berpegang pada Qur'an dan Sunnah. Tanpa pegangan tersebut, hidup kita kan hambar, penuh dengan
ketidak tenangan dan bisa jadi muncul berbagai permasalahan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Qur'an dan sunnah adalah dua hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh seseorang yang mengaku dirinya itu muslim atau muslimah. Mengapa demikian? Karena dalam keduanya, terdapat hikmah-hikmah yang bisa kita ambil untuk kita jadikan pegangan dalam mengarungi kehidupan ini, khususnya dalam kehidupan berumah tangga. Insya Allah kalau selalu berpegang pada keduanya, tidak akan pernah muncul permasalah-permasalahan dalam kehidupan beruma tangga, karena semua kita kembalikan kepada Qur'an dan Sunnah. Jadi dalam menyelesaikan permasalahan tidak akan pernah memunculkan perdebatan yang tidak ada manfaatnya. Karena satu tujuan dan satu "pegangan", Insya Allah bahtera rumah tangga kita akan berjalan tanpa halangan yang berarti. Ibaratnya, meskipun badai dan karang menghadang, semua akan bisa terlampaui dengan tenang dan aman.

3. Menyamakan visi dan misi dalam mengarungi bahtera rumah tangga
    Menyamakan visi dan misi dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah hal sangat prinsip.
Sebuah bahtera, tidak akan bisa kalau memiliki dua nahkoda yang berbeda tujuan. Alhasil, bahtera tersebut akan kandas diterjang oleh batu karang yang menghadang. Begitu juga dengan kehidupan berumah tangga. Antar suami dan isteri harus memiliki visi dan misi hidup yang sama. Artinya apa yang menjadi tujuan dari kehidupan berumah tangga mereka? Harus ada kesepakatan diawal karena itu sangat menentukan bagi perjalanan kehidupan rumah tangga mereka. Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka akan bisa berjalan lancar tanpa hambatan kalau mereka mempunyai tujuan hidup yang berbeda? Penyamaan visi dan misi dalam mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga Insya Allah akan memudahkan keduanya dalam menentukan "planning" tentang arah dan tujuan mereka hidup bersama sebagai suami dan isteri serta bagaimana mengelola anak-anak mereka. Tidak sedikit kemelut rumah tangga muncul dikarenakan tidak adanya persamaan visi dan misi dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang mereka jalani.

4. Saling Menghargai
   Sikap saling menghargai sangat diperlukan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Dengan adanya sikap saling menghargai akan sangat membantu untuk meningkatkan harga diri dari masing-
masing pasangan suami isteri. Ketika suami bisa menghargai isterinya dengan semua kekurangan yang dimilikinya, maka si isteri akan menjunjung tinggi suaminya dan menghormatinya dengan sepenuh hati. Bukan karena takut atau apapun, tetapi karena dia merasa mendapatkan sesuatu yang lebih dari pasangannya dan Insya Allah dia akan membalasnya dengan yang lebih baik lagi dari itu.Memang terkadang sulit untuk memunculkan sikap seperti itu, apalagi pada pasangan suami isteri yang masing-masing berpegang pada prinsipnya masing-masing bahwa dia harus mendapatkan penghargaan dan perhatian lebih dari pasangannya dengan menafikkan bahwa pasangannya mempunyai kekurangan-kekurangan yang harus dibenahinya agar menjadi baik, bahkan menjadi yang terbaik. Kalau sudah seperti itu, sebaiknya introspeksi diri masing-masing dan merenungkan dengan sedalam-dalamnya bahwa Allah memasangkan kita dengan pasangan kita adalah karena kelebihan yang ada pada diri kita adalah kelemahan dari pasangan kita, begitu juga sebaliknya. Karena itu, dengan bersikap saling menghargai masing-masing pribadi akan menjadikan semuanya jauh lebih baik.

5. Menjaga efektifitas komunikasi yang ada diantara suami dan isteri
    Komunikasi efketif adalah hal yang sangat penting juga dan tidak dapat ditinggalkan dalam
kehidupan berumah tangga. Banyak kasus perceraian yang terjadi karena tidak efektifnya komunikasi diantara pasangan suami isteri. Bagaimana mengaktifkan komunikasi diantara pasangan suami isteri? Salah satu harus ada yang memulai. Kalau suami kurang begitu perhatian dengan isteri, maka isteri harus proaktif memulai berkomunikasi dengan suami untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkannya saat itu. Mengapa dia menjadi agak pendiam? Apakah ada sesuatu yang disembunyikan dari kita, ataukah ada sesuatu yang kurang dari kita? Insya Allah kalau kita melakukannya dengan baik dan santun, suami akan dengan senang hati memberitahukan kepada isteri tentang apa yang sedang dipikirkannya, atau mengungkapkan apa yang "dimaui-nya" dari isterinya tercinta. Dengan demikian, suami tidak akan segan-segan untuk menceritakan apapun yang dialaminya selama seharian bekerja kepada kita. Suasana akan menjadi indah dan nyaman karena adanya komunikasi yang efektif diantara suami dan isteri. Imbas dari semua itu adalah terjadinya komunikasi yang efektif pula diantara orang tua dan anak.

6. Sentuhan yang berarti
   Hal yang satu ini, terkadang bahkan bisa dikatakan sembilan puluh persen pasutri tidak memperhatikannya. Mengapa? Mereka beranggapan bahwa hal tersebut tidak perlu. Riset membuktikan bahwa dengan sentuhan-sentuhan kecil yang diberikan oleh suami kepada isteri atau
sebaliknya, akan menambah nikmatnya kehidupan berumah tangga. Suasana akan seperti ketika saat pertama kali menjadi "pengantin". Hati masing-masing pasangan akan merasa berbunga-bunga setiap kali bertemu dengan pasangannya (suami atau isteri). Pancaran keharmonisan akan selalu terpancar dari keduanya. Hubungan intimpun akan berjalan dengan baik karena masing-masing merasa membutuhkannya, bukan salah satu saja yang membutuhkannya. Jika keadaan tersebut berjalan dengan baik, maka Insya Allah rumah tangga akan selalu harmonis karena adanya hubungan timbal balik yang positif diantara pasangan suami isteri.

7. Keterbukaan diantara suami dan isteri
   Kalau yang ini jelas sangat...sangat...dan sangat penting sekali. Keterbukaan diantara suami dan
isteri akan menjadikan hati masing-masing menjadi aman dan tenang. Suami tahu apapun yang dilakukan oleh isterinya, baik didalam, khususnya diluar rumah. Begitu juga sebaliknya, isteri juga tahu apapun yang dilakukan suaminya diluar rumah. Tidak salah juga kalau masing-masing pasangan juga mengetahui dengan siapa pasangannya berhubungan selama beraktifitas diluar rumah. Dengan demikian, tidak akan ada rasa saling curiga satu sama lain yang nantinya akan memunculkan rasa cemburu yang berlebihan kepada pasangannya. Keterbukaan disini bukan hanya itu saja. Dalam hal mengalokasikan keuangan keluarga juga harus ada keterbukaan. Karena hampir sebagian besar pemicu pertengkaran dalam rumah tangga adalah karena adanya kecurigaan dari pasangannya akan "pengalokasian" keuangan keluarga yang dianggapnya tidak jelas. Artinya uang habis begitu saja tanpa ada kejelasan dipergunakan untuk apa.

8. Body Language
   Sebagai orang timur, terkadang kita kurang begitu memperhatikan tentang masalah body language
atau bahasa tubuh dari masing-masing pasangan kita. Ketika kita tahu bahasa tubuh dari pasangan kita, Insya Allah kita akan tahu apa yang diinginkannya dari kita.Misalnya, ketika pasangan kita senang menyentuh bagian sensitif dari tubuh kita ketika berpapasan atau sedang beraktifitas bersama, maka kita harus tanggap bahwa dia sedang menginginkan kita untuk "melayani kebutuhannya". Apabila kita tidak peka dengan bahasa tubuh pasangan kita, akan terjadi hambatan komunikasi diantara kita dan pasangan kita. Pengaruhnya jelas pada keharmonisan rumah tangga kita.

Semoga kita bisa memperbaiki bahtera rumah tangga kita menjadi lebih sakinah, mawaddah dan warahmah....aamiin
















1 komentar:

  1. saya sangat setuju dengan semua yang ada diartikel ini, semoga kita termasuk keluarga yang sakinah mawaddah warohmah...Amien..makasih ya!! slam kenal@@

    BalasHapus