Rabu, 13 Februari 2013

Valentine's Day dalam Islam

 Islam adalah agama yang penuh rahmat. Ajaran-ajaran agamanya penuh dengan aturan-aturan  hidup untuk mengatur kehidupan manusia. Dalam Al-Qur'an ada aturan-aturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia (hablumminannaas) dan manusia dengan Tuhannya (Allah) atau Hablumminallah. Aturan mulai dari bagaimana manusia mengelola kehidupan rumah tangganya, bagaimana manusia mengelola hubungannya dengan orang lain, semua sudah terangkum dalam 30 juz yang ada di Al-Qur'an. Salah satunya adalah tentang kasih sayang dengan sesama manusia. Disitu sudah diatur bagaimana manusia harus berkasih sayang dengan manusia yang lain dalam kehidupannya tanpa pernah mengenal perbedaan kasta ataupun yang lainnya. Intinya adalah berkasih sayang secara universal. Dalam Surat As-Syuro ayat ke 23 dikatakan : "Katakanlah : Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan".

Dalam ayat tersebut diatas, makna kasih sayang yang dimaksud bersifat universal dan tidak berbatas waktu. Setiap saat, setiap waktu kasih sayang harus selalu kita tebarkan kepada sesama. Ada sebuah cerita yang mungkin tidak asing lagi bagi kita tentang keluasan kasih sayang Rasulullah kepada sesamanya.
Semasa Rasulullah, hiduplah seorang Yahudi yang buta. Yahudi tersebut sangat membenci Rasulullah. Akan tetapi, kebencian si Yahudi tersebut justru dibalas oleh Rasulullah dengan sebuah kebaikan yang Insya Allah tidak akan pernah terlupakan oleh si Yahudi tersebut. Setiap hari Rasulullah mendatangi si Yahudi dan menyuapinya makan. Setiap kali disuapi, si Yahudi selalu menjelek-jelekkan Rasulullah.  Kebiasaan tersebut dilakukan oleh Rasulullah dengan penuh kasih sayang dan dalam waktu yang cukup lama. Setelah Rasulullah wafat, Abubakar, sahabat Beliau yang menggantikan Rasulullah untuk menyuapi si Yahudi buta tersebut. Beliau datang ke rumah si Yahudi dan menyuapinya. Seperti biasa, si Yahudi mulai mengumpat Rasulullah. Abubakar sangat marah dengan perilaku si Yahudi. Abubakar menyuapi si Yahudi dengan setengah marah karena Rasulullah dihina seperti itu. Sungguh diluar dugaan, si Yahudi tersebut bertanya kepada Abubakar : "Anda pasti bukan orang yang biasa menyuapiku". Dengan agak marah Abubakar menjawab : "Ya, aku memang bukan orang yang biasa menyuapimu. Aku adalah salah satu sahabatnya. Kamu tahu, siapa sebenarnya orang yang menyuapimu setiap hari? Dia adalah orang yang selalu kamu hina dan kamu olok-olok, yaitu Muhammad Rasulullah dan sekarang Beliau sudah meninggalkan kita semua". Mendengar jawaban dari Abubakar tersebut, maka si yahudi langsung menangis tersedu-sedu. Saat itu juga dia mengucapkan dua kalimat syahadat. Karena kasih sayang dari Rasulullah, orang yang memusuhinya berbalik jadi mencintainya.

Bulan ini, semua manusia di dunia akan merayakan Valentine. Semua orang, khusunya para ABG menganggap moment ini adalah sebuah peristiwa yang sangat penting. Mereka berlomba-lomba ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk orang yang mereka "cintai" pada hari itu. Ada yang memberikan cokelat, bunga mawar warna pink, boneka warna pink, dan seabrek pilihan hadiah yang akan diberikan kepada orang yang mereka "sayangi". Pokoknya pada hari itu semua orang merasa berbahagia karena mereka mendapatkan sesuatu yang istimewa dari orang-orang yang mereka cintai. Ajaran kasih sayang yang ada dalam Al-Qur'an hilang tertelan gegap gempitanya perayaan Valentine. Sudah sedemikian parahkah kondisi umat saat ini?
Kalau kita cermati, sebenarnya, perintah berkasih sayang dalam Islam lebih universal. Mencakup seluruh manusia, artinya kasih sayang tidak hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja, akan tetapi diberikan kepada semua manusia tanpa terkecuali. Akan tetapi, semua itu seolah tidak berarti dan terlupakan karena adanya perayaan valentine tersebut. Hampir semua manusia di dunia, termasuk yang beragama Islam begitu mengagung-agungkan perayaan yang tidak Islami tersebut, yaitu valentine.

Coba kita ambil ibrah dari kedua peristiwa tersebut dan menarik garis lurus, kira-kira mana yang harus kita pilih. Sebagai seorang muslim, tentu saja peristiwa yang pertama itulah sebenarnya inti dari kasih sayang atau perayaan valentine saat ini. Kasih sayang abadi yang selalu kita berikan kepada sesama manusia sepanjang hayat kita. Tidak berbatas waktu, ras, suku dan agama. Insya Allah kalau itu bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dunia ini akan selalu merayakan valentine's day  setiap hari, tidak hanya setahun sekali. Dan yang pasti, dunia akan penuh dengan kedamaian. Tidak ada perang dan pertikaian. Tidak ada perselihan dan permusuhan. Tidak ada tawuran dan kerusuhan. Kehidupan terasa indah dan nyaman. That's right?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar